DARI AWAM MENJADI PAHAM: Smartphone Blaupunkt Sonido X1+ Unboxing dan Review

2017-01-25

Smartphone Blaupunkt Sonido X1+ Unboxing dan Review

Tahun lalu, ketika smartphone ini pertama kali diluncurkan, saya pribadi tidak terlalu tertarik pada ponsel satu ini, meskipun calon buyer dijanjikan suara gahar dari headset bawaan dari salah satu pabrikan yang lebih terkenal di bidang audio dibanding ponsel. Apalagi harganya kala itu yang mencapai 4 jutaan rupiah, terbilang agak sedikit mahal dibandingkan spesifikasi yang ditawarkan.


Agak mahal memang, jika dibandingkan dengan beragam ponsel produksi negeri Tirai Bambu. Dengan CPU 1,7GHz Octa Core, display 5,5" IPS 1920x1080 Pixels, RAM 2GB dan ROM 16GB, lini ponsel produk Cina seperti Xiaomi dan Asus ditawarkan dengan harga dibawahnya. Namun, pihak Blaupunkt sendiri menegaskan bahwa bukan sisi hardware yang mereka jual, namun kehadiran headset BPA-102 headphones yang dipaketkan dalam kemasan Sonido X1+ lah yang mereka jagokan, sesuai tentunya dengan keberadaan nama besar Blaupunkt di dunia audio internasional.


Namun, baru-baru ini, di awal 2017, saya kaget dengan perubahan harga yang sedemikian drastis dari ponsel ini, yang di beberapa online market ditawarkan hanya di kisaran harga 1,2 jutaan saja. Karena rasa ingin tahu dan penasaran pengen mencoba kemampuan smartphone satu ini, jadi deh kocek dirogoh dalam-dalam demi menghapus rasa penasaran. Dan inilah review dari smartphone bermerk Jerman, di buat di Cina dan dipasarkan di Indonesia oleh Telesindo Shop, Blaupunkt Sonido X1+, Soundphone.

First Impression, sebuah ponsel dengan sudut yang kotak, mirip dengan beberapa ponsel buatan Xiaomi, Redmi Note misalnya, namun dengan bobot yang luar biasa ringan dan sangat tipis, hanya 7,8 mm, dibandingkan ponsel lain pada umumnya. Waktu ngangkat ponsel tanpa baterai, ane sempat berpikir ini bukan ponsel, ini mainan. Ketipu nih sama sellernya. Setelah dibolak-balik, akhirnya saya yakin ini ponsel asli, Keunggulan pertama nih, bobot ponsel yang ringan.



Ponsel di hidupkan, tampilan layar IPS lumayan bagus, tidak terlalu terang seperti beberapa merk pocin, dengan berbagai modifikasi tampilan dan pengaturan ala blaupunkt, cukup nyaman di mata. Untuk keunggulan software akan kami bahas khusus di postingan berikutnya. Multitasking berjalan sangat lancar, meskipun bejibun aplikasi saya benamkan di internal storage 16 GB milik Sonido X1+. Untuk yang satu ini, saya cukup respek dan menganggap sebagai keunggulan tambahan ponsel ini.

Masuk ke sisi musikalitas yang ditawarkan Blaupunkt sebagai keunggulan utama ponsel ini, disini saya kurang setuju dengan pendapat beberapa orang yang mengatakan ponsel ini sangat unggul di dentuman suara bas yang keluar dari headphone BPA-102 yang disertakan dalam box pembelian. Kenapa? Dibandingkan dengan ponsel lawas milik Samsung yang kebetulan saya punya, Galaxy Mega 6,3", suara bas yang dihembuskan ke telinga saya setali tiga uang, basnya nggak bulat, padahal saya memainkan musik melalui aplikasi Blaupunkt Audio bawaan ponsel. Suaranya memang lumayan keras, namun dentuman basnya masih agak kurang enak masuk ke gendang telinga saya, meskipun penilaian ini bisa saja lain di kuping sobat. Saya coba pindahkan headset ke galaxy mega, suara bas juga sama, tidak bulat, kurang mengesankan. 


Kebetulan saya punya headset Bluedio Turbine, dipakekan ke Sonido, suara gak maksimal, dipake ke Samsung Galaxy Mega atau Galaxy Note 3, suara lumayan bagus, bass nya menghantam keras dan halus, gak kayak BPA-102 punya Blaupunkt. Meskipun memang Turbine kelasnya di atas dari BPA-102 tadi.

Dites di PC via Windows Media Player, dengan equalizer model V, bass treble full, vocal low, suara yag keluar dari headset BPA-102 cukup lumayan, basnya agak bulat dan nyaman di telinga saya. Tapi jangan dibandingkan dengan kualitas sound di hape ya, soalnya di PC soundcardnya aja lebih mahal dari headset ponsel.

Akhirnya sy ngambil kesimpulan, kalau headset BPA-102 bawaan Sonido X1+, disandingkan dengan ponsel apa saja, pun dengan Sonido X1+, suaranya belum bisa memuaskan telinga saya. Level 1-10 saya posisikan di level 7 bolehlah. Meskipun demikian, tajuk Soundphone masih layak digunakan oleh ponsel ini, setidaknya jika dibandingkan dengan ponsel kebanyakan. Namun sekali lagi, masing-masing telinga punya kepuasan yang berbeda.

Kalau dipake buat nonton video di video player milik Sonido X1+, anda dipastikan akan mendapat pengalaman baru menikmati film atau musik dengan kualitas audio di bioskop. Mungkin karena suara bass di setting default agak kurang, sehingga suara menjadi lebih enak, jernih dan bikin seperti punya home entertainment kecil di genggaman.

Soal kamera, nggak usah ditanyalah. Standard hasilnya. Yang agak mending adalah kamera depan yang 8 MP, cukup baik kualitasnya buat selfie. Kalau kamera belakang yang 13MP buat saya pribadi sangat standar hasilnya, kurang bening. Dibandingkan punya Galaxy Note 3 yg 13MP juga, masih jauh lebih baik milik Note 3 dari Sonido X1+.


Yang terakhir, adalah di wilayah ketahanan baterai. Luar biasa menurut saya, di charge full pagi hari, dipake beraktifitas hingga sekitar jam 13.00 siang, baterai masih sekitar 54%, padahal ponsel dipake beraktifitas berat sambil mencoba semua fitur dan mencari keunggulan dan kekurangan ponsel Sonido X1+ ini. Dengan baterai 3000mAH memang seharusnya ponsel ini bisa bertahan seharian beraktifitas, dan jika dipake untuk kebutuhan normal, saya pikir sehari semalam masih bisa bertahan.

So, yang pengen ponsel yang gak mainstream, dengan kualitas audio di atas rata-rata, ponsel yang super ringan, lebih ringan dari galaxy note 3, Blaupunkt Sonido X1+ mungkin bisa menjadi pilihan anda.

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...